Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman saat berada di Bumi TURATEA


Selamat datang di bumi Turatea, kalimat itulah yang terlihat saat pertama kali saya dan kawan-kawan memasuki Kabupaten Jeneponto, kota yang kami yang terkenal dengan kuda.

di perjalanan kami juga menyaksikan bagaimana garam yang dikelola secara tradisional , Pengolahan yang tradisional menjadikan garam dari sini cukup diperhitungkan oleh pelaku bisnis dari luar Sulsel katanya. Mulai dari rumah-rumah makan, untuk konsumsi rumah tangga, tapi pada umumnya Garam di sini diolah kembali untuk dijadikan garam konsumsi maupun untuk garam industri, namun bahan penggunaannya tidak mengandung unsur kimia yang merusak. Lahan pembuatan garam di sini dibuat berpetak-petak secara bertingkat. Dan kita juga dapat menyaksikan gundukan-gundukan garam disekitar petakan yang agak mirip dengan sawah.

Kami juga mendengar bahwa di Jenneponto adalah satu-satunya Kabupaten yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, dan itu bisa kita lihat dari tempat-tempat Ibadah yang ada disana. Dan Kami berharap semoga keberadaan kami selama 4 Hari di Bumi Turatea dapat memberikan Manfaat. Amin

Banyak pengalaman baru dan kisah-kisah isviratif yang kami dapatkan, saya dan sahabatku sangat menikmatinya. Kami berangkat ke Jenneponto menggunakan kendaraan roda dua agar dapat lebih menikmati perjalanan di Awal Ramadhan ini, dengan jarak tempuh Kurang Lebih 90 KM. Sebelum berbuka puasa kami sudah tiba di rumah salah satu panitia yang mengundang kami yaitu Ukhti Isna (dia disapa), tanpa terasa waktu berbukapun tiba....

Kami melepas dahaga dengan hidangan yang luar biasa, makanan khas sulawesi yaitu : ES Buah dan Kolak Palubutung....Alhamdulillah

Setelah sholat magrib dan makan. kamipun menuju ke rumah Ust Akmal di temani oleh Ust Said. Dan melanjutkan aktivitas untuk sholat isya & tarawih di masjid Agung Jenneponto.
Oh ya saya lupa Kami ke jenneponto sebanyak 7 Orang yang dipimpin oleh Saifullah selaku amirnya ( Muh Ilham, Faisal, Saifullah, Ilham H. Nasur, Imam Al-Fajri, Adi Wijaya, Sabran) dan semua punya tugas masing-masing, ada yang bertugas sebagai Imam, penceramah, trainer, dokter, dll

Selama kami berada di bumi Turatea, kami bertemu dengan saudara seperjuangan yang semangat-semangat walaupun jumlah mereka belum seberapa. Tapi rasa optimis mereka sangat luar biasa, dan aku dapat merasakannya : bahwa tidak lama lagi dukungan akan datang.

Alhamdulillah kami dapat berbagi semangat bersama adik-adik pelajar jenneponto, dan semua merespon dengan baik acaranya.

Panitia yang luar biasa membuatkan kami agenda yang mudah-mudahan bisa bernialai Ibadah, diantaranya Ngisi Radio Buana pada Program Inspirasi Ramadhan, Kultum Subuh, Ceramah Tarwih, Training. Dari situ kami banyak mendapatkan pengalaman yang tidak mungkin dapat kami lupakan. Apalagi pada saat acara Training Motivasi.......

Semoga Allah SWT, membalas segala bentuk perjuangan panitia dan kami. Amin (2011)



Hormatku

Muhammad Sabran
  
Jangan Lupa Like, Follow dan Subscribe Akun SOSMED Saya🙏🙏
Like Fans Page FB Muhammad Sabran
Follow IG @muhammad_sabran
Subscribe Youtube Coach Sabran
Telegram Coach Sabran

Posting Komentar untuk "Pengalaman saat berada di Bumi TURATEA"