Berkemah, kelompok remaja Muslim dituding teroris
TEXAS (Berita SuaraMedia) – Terdapat ketakutan bahwa remaja Muslim yang tengah dilatih di Texas Hill Country.
Namun, yang lainnya mengatakan bahwa pertemuan itu adalah sebuah retreat agama untuk anak-anak yang kebetulan adalah Muslim.
Kontroversi itu terungkap di Sungai Guadalupe. Mo-Ranch berada di 
Hill Country di dekat Hunt dan telah menjadi tempat kemah Prebisterian 
sejak tahun 1949.
Minggu ini, kelompok Pemuda Muslim Amerika Utara ada di sana, dan beberapa tetangga merasa khawatir.
"Hal ini telah dipelintir menjadi pertarungan agama antara Kristen 
dan Muslim dan ini jelas bukan tentang itu," ujar Randy Simmons, yang 
tinggal di dekat area tersebut.
Simmons mengatakan mereka yang tidak mendukung para peserta kemah itu disebut tidak toleran.
"Saya bukannya menentang Muslim," ujar Mary Warden, seorang tetangga lain yang cemas tentang para peserta kemah itu.
Kelompok pemuda itu disponsori oleh Masyarakat Islam Amerika Utara 
(ISNA), dan para tetangga khawatir tentang "ikatan teroris" kelompok itu
 akan mempengaruhi apa yang diajarkan pada anak-anak tersebut.
"Kelompok yang ada di luar itu didanai oleh ISNA dan ini adalah para pemuda dari organisasi itu," ujar Warden.
"Mereka bukan orang baik-baik," Simmons berpendapat. "Mereka adalah 
orang-orang yang berdedikasi pada kehancuran peradaban Barat, pelemahan 
konstitusi kita."
Tapi pemimpin Mo-Ranch mengatakan para tetangga tidak perlu khawatir 
retreat Hill Country tengah diubah menjadi lahan pelatihan untuk 
teroris.
Dr. David Jordan, direktur perkemahan, mengirimkan email pernyataan 
mengenai para pemuda di lahan kemah, mengatakan bahwa Mo-Ranch "tidak 
menjadi tuan rumah kelompok teroris." Dia melanjutkan dengan menuliskan 
bahwa mereka menerima anggota penganut agama non-Kristen untuk mendukung
 komunikasi antaragama yang lebih baik, terutama di tengah masa 
kesalahpahaman besar di kalangan komunitas Muslim Amerika. (rin/ks) www.suaramedia.com

Posting Komentar untuk " Berkemah, kelompok remaja Muslim dituding teroris"